PPNS
(Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya)
merupakan pendidikan vokasi yang berada di Surabaya, dulunya masih gabung dengan ITS (Institut Teknologi
Sepuluh Nopember), namun sejak tahun 2012 sudah resmi menjadi politeknik yang mandiri,
dan salah satunya ada jurusan D4 Teknik Keselamatan dan Kesehatan kerja atau
biasa dikenal dengan Teknik K3. Disini, seharusnya saya belajar selama 4 tahun
bersama teman-teman seperguruan (K3-D 2012)
yang memiliki jumlah 120 mahasiswa setiap tahunnya. Menu sehari-hari
yang kami pelajari yaitu
manajemen risiko, hazard, identifikasi bahaya, hirarki pengendalian bahaya, B3, kimia, dll. Orang selamat ketika bekerja, zero accident, produktivas perusahaan lancar adalah tugas pokok ahli K3. Di K3 saya juga belajar mengelas, teknik kontrol, pneumatik, memasuki bengkel perkakas dan bermain-main dengan mesin bubut, gerinda, mesin bor, mesin frais, dll.
manajemen risiko, hazard, identifikasi bahaya, hirarki pengendalian bahaya, B3, kimia, dll. Orang selamat ketika bekerja, zero accident, produktivas perusahaan lancar adalah tugas pokok ahli K3. Di K3 saya juga belajar mengelas, teknik kontrol, pneumatik, memasuki bengkel perkakas dan bermain-main dengan mesin bubut, gerinda, mesin bor, mesin frais, dll.
Setiap
semester menemukan materi baru, dosen baru. Namun, teman-temannya tetap sama.
Selama 4 tahun dengan teman yang sama dan di kelas yang sama. Senang rasanya
bertemu teman-teman yang lucu dan punya sifat yang unik-unik. Bakal panjang
seritanya jika saya diskripsikan teman-teman saya ^_^. Ketika saya duduk di
semester 4, ada pengumuman kalau PPNS menerapkan sistem double degree dan student
exchange diantaranya ke korea, Malaysia, Taiwan, Cina, dan Prancis.
Langsung dibenakku muncul “wah
lumayan nih, jalan-jalan di negeri
orang” dan syaratnya gampang yaitu bawa transkrip nilai, foto, dan CV. Oke fix, aku pilih korea tepatnya di Dong-A university.
Akhirnya saya masukkan berkas-berkasnya dan selama proses itu saya belajar
bahasa korea. Sudah bisa baca tulis huruf korea versi Indonesia tapi entah
kenapa pilihan itu mulai ragu setelah saya baca brosurnya kalau SPP nya sekitar 28 juta per semester, dan SPP akan
berkurang jika saya bisa berprestasi disana, karena kasihan dengan orang tua
akhirnya batal ke korea, dan coba lagi. Bismillah prancis !
KENAPA
PILIH PRANCIS?
Setelah galau dengan Korea, beberapa hari
kemudian, ada teman saya yaitu Fikra Justiar Abdillah mengajak ke ruang
internasional menemui Ibu Nurul untuk menanyakan terkait kuliah di Prancis, dan
beruntunglah karena kuliah di Prancis memang gratis. Gratis karena dibiayai
pemerintah prancis, sebagian besar APBN yang masuk digunakan untuk membiayai
pendidikan disana. Pro pendidikan banget
ya. namun bagaimana dengan biaya hidupnya? Ya, sepertinya bakal galau lagi nih
pikirku dalam hati, tahun 2014-2015 memang dijanjikan ada beasiswa biaya hidup,
namun untuk sekarang karena presidennya ganti dan pastinya menteri
pendidikannya ganti juga. Beliau tidak menjamin kalau ada beasiswa 2015-2016.
Oke fix, bismillah lanjut. Setelah
ngomong-ngomong sama orang tua akhirnya mereka juga yes prancis. Persyaratan
awal masih sama yaitu foto,transkrip, CV. Namun saya harus punya sertifikat
delf B2. Wah apalagi itu? Bagaimana tesnya? Bayarnya berapa? Banyak lagi
pertanyaan. Tapi dari awal sudah komitmen, 2 senior K3 dan 2 senior Teknik
Otomasi sudah ada di prancis dengan tahap yang sama yang nantinya akan saya
lewati. Agak Bonek sih, dengan keyakinan
“mereka aja bisa, berarti saya juga pasti bisa”.
BISA
KE PRANCIS KALAU LULUS DELF B2.
Untuk
mendapatkan sertifikat delf B2 saya harus mengikuti les di IFI Surabaya
setiap senin-jumat jam 16.00-20.30 dan sabtu jam 10.00-17.00. Wah, bagaimana
atur waktunya ya? Kuliah di politeknik tidak bisa disamakan dengan universitas
yang ada jeda waktunya. Sistem kuliah di PPNS senin-jumat jam 07.00-15.15. Namun
dengan keyakinan pasti dan ditambah mental Bonek akhirnya setiap hari di
semester 5 saya melakukan rutinitas kuliah-les-tugas-tidur. Full time? Jawabannya. Iya !. Tidak
hanya sampai disitu, problem datang kembali. Sebenarnya, dalam kursus bahasa
prancis yang saya ikuti target kursus hanya untuk B1. Namun, karena K3 dianggap
juga sebagai jurusan sosial, maka levelnya naik 1 tingkat. Di sisi lain jurusan
teknik selain K3 di PPNS bila ingin kuliah di prancis mereka hanya diwajibkan
punya sertifikat B1 saja.
Saya
masih ingat betul, bila ada jam tambahan kuliah, saya selalu minta ijin untuk les. Sampai rasanya
sungkan ke dosen seringkali hadir.
Namun, karena sudah memposisikan diri berjuang untuk dapat lulus ujian B2,
terkadang rasa sungkan bisa sedikit
hilang. Cuaca yang tidak bersahabat seringkali datang, karena saat itu memasuki
musim hujan. Hampir setiap hari berangkat menggunakan jas hujan atau kalau
tidak giliran nanti ketika pulang les menggunakan jas hujannya. Arek poltek kan kuat semboyannya mahasiswa poltek hahaha .pepatah orang jawa “wes kadung teles, sekalian jebur”. Sudah
ambil niat ke prancis ya sudah maka tentunya tidak boleh setengah-setengah. Ingin
sekali berucap maaf karena saya harus mengesampingkan tugas-tugas Hima dan juga
HmI saat itu. Bukan karena malas, namun memang waktunya yang tidak bersahabat.
Prioritas utama adalah lulus delf B2. Pernah sesekali waktu itu hujan turun sangat
deras. Saat itu di kampus ada tambahan mata kuliah dan kemudian saya ijin
keluar kelas jam 15.30 langsung menuju mushola untuk menunaikan kewajiban shalat
terlebih dahulu. Kemudian berangkat les tidak menggunakan sepatu. Sepatu
diamankan dulu di dalam tas, lumayan berat karena yang di bawa safety shoes
dengan menggunakan baju bengkel (cattlepack)
pula. Itu mau kursus bahas perancis apa mau kursus bubut?. Woles lah, apapun yang terjadi, niat menuntut ilmu demi ke prancis
harus tetap membara. Akhirnya setiap hari punya rutinitas seperti itu,
kejar-kejaran dengan tugas, dosen, kuis tidak masalah. Bertahan hanya 1
semester untuk bisa lulus B2. Sering juga saya pinjam CD ataupun download film
prancis dan juga lagu-lagu prancis untuk melatih mendengar bahasa perancis.
Kadang juga saya meminjam buku cerita untuk melatih kemampuan membaca dan grammar.
Satu tujuan yaitu LULUS delf B2.
halo ka! ka saya tertarik dengan jurusan teknik kesehatan dan keselamatan kerja di PPNP surabaya ini, saya mau tanya kira2 pelajaran kimianya pada studi ini mempelajari tentang apa saja ya ka? soalnya saya kurang suka kimia nih haha takut kebablasan nanti, lalu setelah lulus nanti apakah langsung akan mendapatkan sertifikat ahli K3 nya tidaK?
BalasHapusbila berkenan mohon segera di balas ya ka
TERIMAKASIH
*PPNS maksudnya ka
BalasHapusKimianya ada 3. Teori umum,praktik,sama resiko bahaya kimia. Enak sih, gak melajari yang kayak di SMA kok. Ilmu baru lagi. Aman bagi yang gak suka kimia. Setelah lulus dapat ahli k3 umum.sertifikasinya semeater 7.
BalasHapusKak, K3 ppns seru gak kak? *alhamdulillah tahun ini aku jadi maba K3 ppns
BalasHapusKak mau tanya bisa masuk jalur snmptn gk k3 ppns?
BalasHapusDi k3 ppns itu dr sma nya harus ipa ya kak ?
BalasHapus