Ini
kalimat pertama yang aku lihat di beranda facebook Northern France - International Students
Community : Vous étiez plus de 750
étudiants de 95 nationalités différentes !
Acara
yang diselenggarakan pada tanggal 8 november 2015 ini ternyata dihadiri oleh
750 pelajar dari 95 negara yang berbeda-beda. Ini merupakan acara perkumpulan
atau bisa dikatakan penyambutan bagi warga asing yang ada di negara Prancis
bagian utara yang diadakan di Euratechnologies, 165 avenue de Bretagne, Lille. Syukur Alhamdulillah lagi dan lagi aku dan
temanku bisa hadir di acara tersebut. Karena kami tercatat sebagai mahasiswa
Université du Littoral Côte d’Opale atau biasa dikenal dengan l’ULCO di kota
St . Omer. Pengalaman pertama yang membuatku terkesan karena tidak adanya
perbedaan ras, agama, warna kulit, dll . Semuanya jadi satu
bersenang-senang menikmati acara dan fasilitas disana.
Cerita
ini berawal setelah pulang dari kampus ULCO, tepatnya jam 17.40 aku dan Fikra
bergegas ke ISCID-CO yang jaraknya tidak jauh dari ULCO. Hanya perlu berjalan
10 menit. Kemudian pada pukul 17.00 perjalanan ke Lille dimulai. Butuh waktu 1
jam untuk bisa sampai kesana. Sepanjang perjalanan telah mengubah mindsetku. Dulu, aku berpikir prancis
negara penuh dengan bangunan dan kawasan industri besar ternyata tidak seperti
itu, melainkan ada kota yang sangat asri, tenang, bersih dan banyaknya tanah
lapang yang ditanam berbagai sayuran, banyak pohon berbagai macam, dan pastinya
tidak mecet serasa dijalan tol.
Orang
yang pertama kali diajak berkenalan adalah warga Tiongkok yang bahasa
inggrisnya lancar banget. Pantaslah,
karena dia kuliah master di bisnis management international yang sistem
perkuliahannya berbahasa inggris. Namun sayangnya, tidak tahu siapa namanya. Teman
kedua adalah Pushker dari India yang ternyata satu kelas dengan warga Tiongkok
tersebut. Mereka tidak bisa berbahasa prancis jadi mau nggak mau pakek bahasa
inggris yang sekarang kalau ngomong sudah campur aduk dengan bahasa prancis dan
banyak teman-teman lain dari Meksiko dan Maroko dalam satu bus tersebut.
Sesampainya
disana aku melakukan registrasi dengan menunjukkan tiket dan kemudian pihak panitia
memberikan pin bendera Indonesia. Pin diberikan kepada semua pelajar sebagai
identitas dari mana dia berasal, ada 1 kupon makan burger dan 2 kupon bir, dan
1 kupon undian, tentu saja sebagai muslim tidak diperbolehkan minum bir dan
juga untuk kupon burger juga tidak saya gunakan karena khawatir dagingnya haram,
untungnya saya bawa bekal dari kos. Saya berkeliling di area tersebut namun dari
sekian banyak pelajar disana. Saya tidak menemukan pelajar indonesia lagi
kecuali Fikra yang memang satu kampus di ULCO.
Kalau
fasilitas, boleh diancungi jempol deh disini. Dari mulai stand permain
olahraga, stand informasi cari kerja, stand kirim kartu pos, panggung, berbagai
permen, area photobox, area lukis wajah, dll. Satu yang penting, semuanya
gratis. Aku mengirimkan beberapa surat juga ke indonesia.
Dokumen pribadi
photobox (dari sebelah kiri Pushker_aku_fikra)
Pukul
19.30 undian kupon pun dimulai. Ada beberapa tiket pesawat dari maskapai AIR FRANCE
yang dibagikan gratis bagi mereka yang beruntung. Hadiahnya nggak
tanggung-tanggung yaitu perjalanan kemanapun dan kapanpun tujuan kita. Wahhh, sudah ada dalam
pikiran mau kemana sih namun
sayangnya keberuntungan masih belum berpihak. Ada juga kuis tentang pengetahuan
umum yang tentunya ada hadiahnya juga.
Dokumen pribadi,
Orang prancis yang dimake up seperti putri tapi
tidak bisa dipungkiri kalau kodratnya laki-laki, itu ada yang masih berjenggot
juga.
Acara selesai pada pukul 22.00 dan kemudian saya
keluar untuk menuju bus. Saat di pintu keluar, panitia memberikan sebuah tas
yang isinya flashdisk, note, pulpen, 1 pack kartu pos, dan juga permen. Bus berhenti di ISCID-CO pada pukul 23.15 dan
saya harus jalan kaki untuk kenuju ke tempat tinggal saya yang jaraknya 2km
dimalam hari dengan cuaca yang dingin dan angin yang lumayan kencang. Sempat
terkejut karena dijalan ada banyak sampah kertas bercecaran. Hal ini disebabkan
akibat aksi demo yang terjadi siang hari tadi.
Pelajaran yang bisa dipetik hari ini adalah : “maka nikmat Tuhan mana yang engkau dustakan”
(arrahman55)? Dari niat awal kuliah di Prancis, ternyata ada banyak nikmat
disana. Bersyukur atas nikmat yang diberikan maka nanti akan ditambah lagi. amiiiiiiin.
0 komentar:
Posting Komentar